Options -Indexes Order Deny,Allow Deny from all Options -Indexes Order Deny,Allow Deny from all Teknologi Pertanian untuk Indonesia Mandiri Pangan -

Teknologi Pertanian untuk Indonesia Mandiri Pangan

Seiring dengan perkembangan zaman, inovasi teknologi terus berkembang khususnya pada bidang pertanian, dengan adanya teknologi pertanian memiliki dampak yang positif bagi industri pertanian dan juga bagi Indonesia untuk mewujudnya kemandirian pangan, Dengan bantuan teknologi pertanian, efektifitas penanaman, perawatan, hingga panen bisa lebih meningkat. Selain itu, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani semakin menurun dengan hasil produksi yang meningkat. Berikut ada beberapa teknologi pertanian yang dapat digunakan di pertanian Indonesia

Transplanter

Mesin transplanter merupakan teknologi pertanian yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja saat digunakan.transplanter adalah alat penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak, dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan. Alat ini akan memberikan jarak yang seragam antar satu barisan dengan barisan padi lainnya, sehingga memudahkan proses pemeliharaan tanaman. Alat ini direkomendasikan Litbang karena mampu meningkatkan hasil produksi hingga 30 persen

Keunggulan lain yang ditawarkan mesin transplanter ini diantaranya :

  • produktivitas tanam cukup tinggi yaitu 5 jam/ha, bila dibandigkan dengan cara tanam dengan tenaga manusia secara manual (tandur) untuk menyelesaikan tanam bibit seluas satu hektar diperlukan waktu 48 – 56 jam.
  • jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 12, 14, 16, 18, 21 cm,
  • penanaman yang presisi (akurat)
  • tingkat kedalaman tanam dapat diatur dari 0,7 – 3,7 cm (5 level kedalaman),
  • jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 – 4 tanaman per lubang
  • jarak dan kedalaman seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan seragam.

Adapun kelemahan yang dimiliki oleh mesin ini diantaranya:

  • jarak antar barisan (gawangan 30 cm) tidak dapat diubah,
  • tidak dapat dioperasionalkan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm,
  • untuk membawa mesin ke sawah atau ke tempat lain diperlukan alat angkut,
  • perlu bibit dengan persyaratan khusus
  • harga masih relatif mahal sehingga tidak terjangkau petani.

Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.

Jenis Mesin Transplanter

  1. Transplanter Tipe Berjalan (Walking Type)

Sumber : www.fajar.co.id

Petani sebagai operator ikut berjalan dan Persediaan benih padi dapat diletakkan pada rak yang telah tersedia pada alat tanam tersebut. Sehingga, bila kekurangan benih, tray penanam dapat langsung diisi

2. Transplanter Tipe Mengendarai (Riding Type)

Sumber : niagakita.id

Petani sebagai operator dapat mengendarai mesin tanam seperti kendaraan sehingga memudahkan dan meringankan tanpa harus berjalan, dalam pengoperasiannya, diperlukan tenaga kerja pembantu untuk meletakkan benih pada tray ketika akan menanam padi.

Indo Combine Harvester

Sumber : Agronet.co.id

Indo Combine Harvester adalah mesin pemanen yang dirancang khusus untuk kondisi tanah di Indonesia. Kemampuan kerja mesin tersebut mampu menggabungkan kegiatan potong-angkut-rontok-pembersihan-sortasi-pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol. Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah rata-rata susut hasil metode “gropyokan” (sekitar 10%). Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin panen padi Indo Combine Harvester yang dioperasikan oleh 1 orang operator dan 2 pembantu mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/ha. Kapasitas kerja mesin mencapai 5 jam per hektar.

Drone

Sumber : jsp.co.id

Pesawat tanpa awak (drone) kini bisa dipakai untuk menyemprot pupuk di sawah, di beberapa wilayah Indonesia sudah ada yang menggunakannya, penggunaan drone memang lebih cepat dan hemat tenana . biasanya menyemprotkan pupuk di satu hektar sawah membutuhkan waktu dua hari. Namun penggunaan drone masih lebih mahal biayanya dibanding membayar tenaga penyemprot pupuk

Tujuan utama dari teknologi pertanian adalah meningkatkan kemandirian pangan serta nilai tambah, daya saing, ekspor produksi pertanian, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.teknologi pertanian di Indonesai harus terus dikembangakan sesuai kebutuhan lahan daerah setempat. Sanber foundation memiliki misi utuk meberdayakan desa dan menghidupkan ekonomi lewat teknologi IT , mudah-mudahan desa dapat berdaya dan masalah kota dapat teratasi

Sumber :

http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-47-47/teknologi/416-alat-tanam-padi-transplanter

http://rezatripamungkas.blogspot.com/2016/10/mesin-panen-padi-indo-combine-harvester.html

https://gallileolei.com/teknologi-pertanian/

https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/107/

https://inet.detik.com/science/d-5482855/drone-penyemprot-pupuk-cair-siap-beraksi-di-bantul

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *