
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mulai diperhitungkan atau diperhatikan di berbagai negara baik negara maju ataupun negara sedang berkembang tidak terkecuali Indonesia. Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan didukung oleh sumber daya alam dan budaya yang beragam sangat potensial untuk diolah dan dimanfaatkan. Dari sumber daya alam yang ada, pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi yang sangat layak untuk dikelola dan dikembangkan secara maksimal, contohnya di desa wisata. Desa Wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai ketrampilan dan kemampuan masing-masing
Desa sekapuk di gresik mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di desanya, Desa ini pada tahun 2020 lalu, meraih omset sebesar Rp 11 miliar lebih dengan keuntungan sekitar Rp 4,5 miliar dari BUMDes. Dari nilai itu, BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar. Di mana nilainya lebih tinggi daripada Dana Desa yang berasal dari Pemerintah Pusat.Tidak ada yang mengira pencapaian yang didapatkan Desa Sekapuk ini, terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19. Padahal sebelumnya Desa Sekapuk tercatat sebagai desa termiskin, sekaligus tertinggal di Kabupaten Gresik.
Untuk mencapai posisi saat ini tidaklah mudah.menurut Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim, membutuhkan waktu setahun untuk proses pembangunan desa wisata menjadi seperti sekarang hingga dapat menyejahterakan warganya. Berkat kerja sama , gotong royong pemerintah desa dan masyarakat yang ingin bangkit dari kondisi pandemi, dimana dana pembangunanna berasal dari masyarakat desa sendiri yang dikumpulkan di BUMDes, tidak mengandalkan CSR , pemerintah daerah atau bantuan lainnya. Masyakartnya sekaligus menjadi investor juga.
Berawal dari bekas galian tambang kapur yang disulap menjadi destinasi wisata yang menarik. Wahana ini bernama Selo Tirto Giri (Setigi) yang dibuka pada 2019. pembangunannya dikerjakan dari hasil patungan warga dan pemerintah desa. Konsep wisata Selo Tirto Giri memberikan pengalaman berlibur yang unik, pengunjung dapat melihat langsung tebing tinggi menjulang sisa galian tambang yang tampak gagah dan eksotik bak zaman Yunani kuno, pahatan-pahatan patung, candi, jembatan, bangunan tradisional dan wisata air. Hal ini menjadi daya terik tersendiri.Berkat keberhasilannya menyulap jadi desa wisata , dari tahun ke tahun penghasilannya meningkat. Pemasukan Desa Sekapuk tidak hanya dari tempat wisata Selo Tirto Giri saja. , Pendapatan Desa Sekapuk berasal dari 6 unit usaha yang dikelola BUMDes. Mulai dari Unit PAM (Pengolahan Air Masyarakat), Lembaga Keuangan Multijasa, Unit Kebersihan Desa, Unit Usaha Lahan Garapan Tambang, Unit Pariwisata Desa dan Unit Sarana dan Prasarana Olahraga Terpadu.
Semua yang dilakukan pemerintah desa untuk mensejahterakan warganya dan hasil gotong royong ini membuahkan hasil yang baik, dimana potensi desanya dapat dimanfaatkan, pengangguran masyarakat terserap, bahkan dalam 3 tahun terakhir, desa sekapuk membuka lapangan pekerjaan bagi 899 kepala keluarga. Desanya maju, msyarakatpun sejahtera , penghasilan tiap bulannya juga meningkat
Pencapaian yang didapatkan tentu tidak hanya sampai di situ. Pada 2020, Desa Sekapuk berhasil menjadi contoh dalam kebangkitan Ekonomi Desa di Jawa Timur dan mendapa penghargaarn dari beberapa kementrian. Desa ini dapat menjadi contoh desa lainnya untuk bangkit dan berinovasi untuk kesejateraan bersama, desa ini akan terus membuka wahana wisata baru untuk meningatkan kesejahteraan masyaraktna dan menjadi desa mandiri
Sumber :
https://www.99.co/blog/indonesia/desa-terkaya-indonesia-sekapuk/